Senin, 08 Juli 2013

Terobos Barisan Hantu Tua Kesenian

Kesenjangan antara kelompok tua dan muda dalam peta perteateran Sulut menarik ditelisik. Christy Sondey, salah satu pendiri Theater Club Manado berpendapat, Theater Club Manado yang berada di barisan 'muda-muda' harus menerima kenyataan bahwa proses berkesenian di Sulawesi Utara agak terbendung dengan keberadaan 'hantu-hantu tua' ini.

"Mereka terlanjur menguasai beberapa wilayah kesenian seperti penjurian di lomba-lomba seni pertunjukan. Hal ini mempengaruhi parameter berkesenian yang selalu ditakar dari sudut pandang mereka", ujar Ity, sapaan akrabnya, saat gelar Jumat Gembira (31/05) di padepokan Theater Club Manado waktu lalu.

Menurutnya, ada dua hal yang patut menjadi wilayah fokus dalam berkesenian khususnya seni teater. Selain serius dalam menangani wilayah lomba dan proyek pentas, harus lebih fokus mengadakan sebuah pementasan produksi yang mandiri seperti yang sudah beberapa kali digelar di Theater Club Manado.

Merespon hal tersebut, Dean Joe Kalalo, yang juga adalah pendiri Theater Club Manado, memiliki pendapat dari sudut pandang yang berbeda. Menurutnya, kualitas dan kemandirian berproduksi memang penting, tapi wilayah lain seperti lomba tidak harus luput dari sentuhan 'muda-muda'.

"Untuk itulah diperlukan strategi dalam menerobos barisan 'tua-tua' ini. Salah satunya adalah kita harus pandai-pandai membaca medan lomba itu dan berupaya membaca selera juri, karena berbeda dengan pementasan produksi, lomba bukanlah tempat yang tepat untuk jadi idealis menurut mereka.***(Epi/Hadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar