Rabu, 22 Juni 2011

SEMUANYA MEMBURU BAK DENTINGAN JARUM JAM BERGERAK MENJEJALI ANGKA 1 SAMPAI 12

(sebuah reportase pementasan)
Christy Sondey

Menjelang sore, pada kepadatan lalu-lintas Manado yang memuat ribuan kendaraan hilir- mudik, lebih kepada pemandangan sebuah kota besar namun kecil ruangnya, hingga besar kelihatan kecil, dan kecil kelihatan besar.

Ku pacu langkah kaki ini., segera.. itu kata yang memompa adrenalin sampai ke otak hingga kedua kaki terasa pegal,,waduh, mereka pasti jengkel dengan saya yang belum menunjukkan hidung ku yang mancung ini,,lebih parah lagi si Brandal sainganku itu,,bisa saja mensabotase semua pekerjaan yang ada,,nanti habis bagianku..hah.hah.hah,,


Semuanya memburu bak dentingan jarum jam bergerak menjejali angka 1 sampai 12,. Aku harus sampai di gedung itu secepat mungkin..

Sabtu 4 juni 2011

Pentas Produksi Theater Club dengan naskah ‘Republik Tikus’ karya Dean Joe Kalalo dengan sutradara Hans Liberty Makalew, berlangsung.!!!

Tak ada yang Nampak diam saat sore menimpa gedung pingkan matindas, galir kerja yang dilakoni dengan cekikan tawa sebagai stimulus penghilang rasa gugup dari pertanyaan apa yang akan terjadi sebentar malam saat pentas berlangsung..? 

‘Ka.. Ity, dorang so di Pingkan Matindas", teguran Fanny dan Epi teman-temanku di Theater Club dari dalam mikrolet, membuat kakiku beraksi cepat untuk melangkah. Aku sampai di gedung itu tanpa mengetahui pasti jam berapa, hanya matahari yang mulai bergerak condong ke barat. Berselang beberapa menit, mobil pick up Colt L 300 pengangkut properti di pinjam langsung dari rumah kediaman teman kami yang agak kurus ‘Yan’ tiba di lokasi. Ada pak sutradara dan temanku brandal. Tanpa dikomando, semua barang di angkat.

Penempatan properti di mulai dengan menempelkan kertas berisi tulisan jenis properti yang akan ditempatkan di beberapa titik area panggung. Nampak pak sutradara, sibuk mengatur tirai tempat mandi untuk pak wempie salah satu aktor protagonis dalam naskah Republik Tikus ini. Tak ditanya lagi, tak dipusing lagi, hanya orangnya yang pusing sendiri., temanku brandal hadi langsung mensurvey lampu-lampu di dalam ruangan, memikirkan spot penempatan lampu dan menggombal dengan penjaga gedung kesenian pingkan matindas mengenai lampu-lampu yang sudah rusak, lalu pada akhirnya pusing sendiri akibat kerusakan lampu-lampu itu.

Hampir 3 jam lebih kami mempersiapkan tata panggung, lampu dan segala properti untuk aktor-aktris, tepatnya jam 6 acara produksi ini ditandai oleh mitha sebagai pimpinan produksi dengan kata-kata sambutannya, lalu peformance puisi oleh aco, billy, serta atraksi sulap dari anak politeknik manado.

Semuanya disiapkan dengan gerak melebihi pergerakan tentara di medan perang plus beban psikologi yang menggantung bak jaringan syaraf di kepala. Menstimulus perasaan kecewa…,kekecewan pada kesempurnaan di beberapa bagian pementasan baik properti,lampu, dan penyutradaraan yang terasa kurang sampai pada akhir pentas, yang kemudian diamini oleh seluruh peserta diskusi group kopi seks dan disahkan oleh kami awak-awak theater club.

Saya merupakan penanggung jawab artistik, berfungsi dan bertanggung jawab penuh pada ketersedian properti dan tata panggung, tapi tak sepenuhnya bekerja dengan baik. Kritik terbesar dari seorang diri Coy_tampan yang melakukan pembiaran pada proses kerjanya. Apologi yang terbaik plus terburuk adalah karena properti kurang, ditenggarai dengan nilai budgeting yang minim. Namun, segalanya akan berbalik arah saat kreatifitas didapat untuk menjadikan kekurangan sebagai kelebihan di dalam penyelenggaraan pentas produksi.

Satu hal lagi yang fatal dari pentas produksi ini, adalah komunikasi antara para awak yang ada. Proses menerima pendapat dan memberikan kepercayaan pada orang-orang yang telah diberikan kerja adalah satu usaha yang menjamin suksesnya sebuah kegiatan atau perhelatan dari jaman ke jaman. Terbukti..manjur..Orang-orang diajar untuk memiliki tanggung-jawab untuk kerjanya.!!!

Hal di atas, menyangkut wilayah kerja. Saya menghormati keputusan-keputusan pak sutradara, karena pak sutradara memiliki penafsiran pada naskah yang kemudian di-eja-wan-tah-ken dalam peristiwa teater yang akan berlangsung di atas panggung. Terlebih, kepercayaan akan posisi dan fungsi kerja..tetapi, kepercayaan itu tidak ada..maaf ini agak menyakitkan untuk anda pak sutradara..kita perlu berkomunikasi akan segala hal dalam pementasan ini demi mendapatkan sebuah pencapaian yang sempurna. Pada akhirnya keberanian untuk menerima pendapat mengganjar kita pada sebuah kesuksesan. Dan, ingat kerja tim yang melengkapi semuanya. Apalah arti grup teater kalau sistem kerjanya individual..???

Sampai pada pentas Republik Tikus                 

Ku ketik pada lembar kerja adobe photoshop cs 4 untuk liflet pertunjukannya..ada sinopsis yang secara umum menggambarkan bahwa Republik Tikus adalah sebuah naskah teater yang menceritakan mengenai para pemimpin rakus di republik ini yang ditumbangkan dan diganti dengan pemimpin yang lebih rakus lagi. Bentuknya adalah parodi,.penggambaran surealis, lebih dari pada kenyataan/realitas yang terjadi.

Pak sutradara, membentuk naskah ini sesuai dengan ciri khasnya, menghadirkan sebuah parodi mengenai para pemimpin di atas panggung, dalam aliran scene per scene. Tetapi, tidak semuanya dalam grafik yang stabil,. Mungkin hanya scene pertama sampai ketiga, keempat dan kelima datar tampilannya, lebih kepada bentuk naskah realis.

Tak ada kata untuk mengamini hal ini, yang sama seperti memberi nilai 1-10.

Melakukan analisa kembali atas proses penyutradaraan yang ada dan nantinya berlangsung terus menerus di theater club adalah lebih tepat dilakukan.

Kita perlu melakukan diskusi-diskusi mengenai penyutradaraan, sambil membaca dan mencari referensi teoritik. Melakukan pembedahan naskah dan mencari hal-hal yang memberi efek kenakalan-kenakalan alias sesuatu yang menjadi penanda dan pembeda pada naskah tersebut.

Semisalnya, dialog, akting, tata panggung, tata lampu, tata rias dan bukan tata boga ataupun seorang tata yang menjadi duo mahadewi.!!!

Namun, ancungan jempol berhak diberikan karena ada keberanian dan tanggung-jawab yang dilakukan. Selamat pak sutradara anda berhasil memberi sentuhan sesuai dengan karakter penyutradaran anda.

Mengenai Aktor-Aktris

Imajinasi adalah bagian pokok dalam akting. Berimajinasilah mengenai tokoh yang anda perankan, maka akan membawa anda pada dunia tokoh tersebut. Tinggalkan sejenak dunia anda, selami dunia peran yang anda akan mainkan, tak rugi dilakukan..karena anda tak akan menderita impotensi atau kegagalan kehamilan ataupun menjadi tikus yang sebenarnya..anda akan menjadi seseorang yang berbeda untuk beberapa waktu di atas panggung..!!!

If, I am a bird..!! maka saya akan menjadi dan menyerupai seperti burung,. Jika saya pak wempie seorang kepala kampung maka saya akan menjadi seorang kepala kampung.!!

Untuk semua aktor-aktris, anda yang terhebat pada pentas Republik Tikus. Tetapi anda akan lebih hebat lagi kalau anda benar-benar menjadi pak wempie, corong, istri pak wempie, asisten pak wempie, tole, asisten perempuan corong, dukun, perempuan, anak sebagai sang waktu dan warga kampung saat pertunjukan terjadi di atas panggung.

Observasi pada tokoh yang akan diperankan sangat penting dilakukan, membawa kita pada pencapaian ciri khas karakter tersebut. Dengan hal itu membawa kita berimajinasi dan membentuk karakter tokoh yang berbeda itu ke dalam diri kita sendiri.

Sekali lagi selamat untuk aktor-aktris Republik Tikus anda telah memberikan setengah dari kemampuan anda berakting..!!! 

Untuk mereka : Tim Produksi..!!!

Tim produksi adalah sisi lain dari sebuah pementasan teater. Lebih merupakan landasan bagi pendaratan sebuah pementasan.

Tak disangkal lagi perannya begitu penting, hingga kalau dalam rapat para awak-awak produksi tidak hadir, maka rapat berhak di tunda sampai para awak itu hadir.

Pementasan Republik Tikus membentuk Tim Produksi lemah, letih, lesu alis 3L dan bukan 3D : doi,doi,doi ala pak wempie.

Penundaan pementasan, adalah sebuah kenyataaan pahit melebihi perasaan ditinggal kekasih hati.. Mungkin, cuma sakit gigi yang menyamai rasa tersebut.

Satu hal yang perlu dicermati adalah kerjasama di dalam Tim Produksi itu sendiri..Barcelona FC bermain bola bukan hanya dengan skil dan skema permainan yang apik, tetapi imajinasi dan kekompakan yang melebihi gerak pasukan paskibraka. Mereka menamakannya tiki taka..Lalu, pertanyaannya sekarang adalah apa nama yang tepat dari konsep kerja tim produksi Republik Tikus.??? (silakan dijawab sendiri2.!!!)

Produksi Laut Berkawan Naga Memburu 2009, bisa dituliskan sebagai standar pencapaian kerja tim produksi dalam penyelenggaraan pentas theater club. Ingat saja, ada pihak-pihak luar yang didapat untuk bekerjasama. Ada penyediaan properti yang memadai, ada administrasi yang lengkap, tepatnya ada konsep kerja yang jelas yang dilakukan dalam hitungan waktu kurang dari 2 minggu.

Tetapi, itupun bukan sebuah patokan yang harus dinisankan..cukup saja diminta tanda tangan pimpinan produksinya, yang kalau tidak salah namanya Christy Sondey,..hemmmm.!!!      

Kali ini, kita tidak mendapat pihak luar untuk bekerjasama, properti yang kurang, sound, lampu, proyektor lcd, liflet dan penyebaran informasi akan pentas yang kurang maksimal.

Semuanya kembali pada kerjasama tim. Membina komunikasi yang intens, melakukan lobi-lobi sponshorship, menyusun jadwal kerja, mematuhi dan melaksanakan setiap agenda kerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, menerapkan disiplin, serta terus melakukan evaluasi dan koordinasi di dalam tim produksi dan theater club itu sendiri.

Namun, jangan maraju dan ngambek-ngambek, apalagi menyimpanya di dalam hati. Tertawa dan bangga,,kalian Tim Produksi pertama theater club yang melakukan pementasan produksi di luar kandang theater club yaitu gedung theater fakultas sastra..Kalian mewujudkannya di Gedung Kesenian Pingkan Matindas Manado. Lalu, ada kue donat yang menghilangkan lapar seketika plus air mineral yang membuat kita tidak dehidrasi.!!!

Selamat dan selamat theater club..terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan pementasan produksi yang kita lakukan, ada keberanian dan tanggung jawab untuk mewujudkannya.,

Selamat,..

Selasa, 7 Juni 2011..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar